
Tauhid Adalah Pokok Dalam Penyucian Jiwa
TAUHID ADALAH POKOK DALAM PENYUCIAN JIWA
Kamis, 23 Desember 2021
Ustadz Dhiya’ul Abrar
Setelah sebelumnya muqadimah telah disampaikan oleh Ustadz Fathurrahman pada pertemuan pertama, di pertemuan ke-2 pembahasan Kitab ASYRU QAWAAIDHU FII TAKZIAH AN NUFUS pemateri membuka kajian dengan membacakan sebuah hadits. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوا
“Jika kalian melewati taman surga maka berhentilah”
Maka para sahabat pun bertanya,
وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ
“Apakah taman syurga itu?”
Rasulullah ﷺ menjawab
حِلَقُ الذِّكْرِ
“Halaqoh zikir (majelis ilmu).” (HR. At-Tirmidzi).
Alhamdulillah pada kesempatan kali ini, kita masih diberikan kesempatan untuk mengkaji firman-firman Allah سبحانه و تعالى dan mengkaji hadits-hadits Rasulullah ﷺ.
Kitab yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti “10 Kaidah di Dalam Penyucian Jiwa”, lantas apakah urgensi dari kesucian jiwa? Mengapa seorang muslim dituntut untuk menyucikan jiwa-jiwa kita? Allah سبحانه و تعالى berfirman:
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
“Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu)”
وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا
“Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya (jiwa itu)” (QS. Asy-Syams 9-10)
Mari sama-sama kita mengikuti penjelasan tentang kaidah yang pertama pada kitab Asyru Qawaaidhu Fii Takziah An Nufus, dengan mendengarkan dan menyimak rekaman di bawah ini. Barakallahu fiikum