
Keutamaan Dua Salat
Keutamaan Dua Salat
Khutbah Jum’at, 04 November 2022
Ustadz Fathurrahman
Allah ta’ala telah berfirman:
وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
“dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Ankabut: 45)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الصلاة نور
“Salat adalah Cahaya” (HR. Muslim)
Salat merupakan lentera yang menerangi seorang hamba untuk meniti jalan kebaikan dari Allah ta’ala. Dengan salat tersebut seseorang dapat tercegah dari melakukan perbuatan keji dan mungkar. Salat merupakan hubungan seorang hamba dengan Allah ta’ala yang paling dekat, bahkan salat merupakan bentuk ketaatan kepada Allah ta’ala yang paling mulia dan bentuk mendekatkan diri kepada Allah ta’ala yang paling agung. Allah ta’ala mewajibkan salat tersebut kepada hamba-hambanya. Salat merupakan cahaya kehidupan dan keselamatan di hari kebangkitan.
Allah ta’ala telah memerintahkan untuk melaksanakan salat tersebut setelah seorang muslim mengucapkan dua kalimat syahadat. karena salat merupakan pondasi islam, asas dari ajaran islam dan juga merupakan penopang agama islam yang sangat besar.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan agar salat tersebut dilaksanakan bagi kaum laki-laki di rumah-rumah Allah secara berjama’ah. Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:
عَلَّمَنَا سُنَنَ الهُدَى، وإنَّ مِن سُنَنَ الهُدَى الصَّلَاةَ في المَسْجِدِ الَي يُؤَذَّنُ فِيهِ
“Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam telah mengajarkan kepada kami sunnah-sunnah yang merupakan petunjuk dari Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam dan di antara petunjuk Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam adalah dilaksanakannya salat di masjid yang dikumandangkan adzan di sana” (HR. Muslim)
Pahala salat yang paling besar adalah salat subuh, bagaimana tidak sementara bagi seorang hamba yang melaksanakan salat sunnah sebelum subuh (qobliyah fajr) pahalanya adalah lebih baik dari pada dunia dunia beserta isinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Dua rakaat yang dikerjakan sebelum dilaksanakannya salat subuh, maka pahalanya lebih baik dari pada dunia dan seisinya” (HR. Muslim)
Meskipun jumlahnya hanya dua rakaat, akan tetapi pahala kebaikan (keutamaan) dari Allah ta’ala setara dengan seseorang melaksanakan ibadah qiyamul lail satu malam suntuk. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَلَّى العِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ ، فَكَأنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ ، وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ في جَمَاعَةٍ ، فَكَأنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ
“Barangsiapa yang melaksanakan salat Isya berjama’ah (di masjid) maka seakan-akan dia telah melaksanakan separuh dari salat malam, dan barangsiapa yang melaksanakan salat subuh berjamaa’ah (di masjid) maka pahalanya adalah seakan-akan dia melaksanakan salat malam satu malam suntuk”. (HR. Muslim)
Dan termasuk dari keberkahan salat fajr adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan berita gembira bagi dia yang berjalan menuju kepada masjid, kepada undangan Allah untuk melaksanakan salat subuh walaupun dia berjalan di tengah kegelapan malam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
بَشِّرُوا المَشَّائِينَ في الظُّلَمِ إلى المَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ القِيَامَةِ
“Berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang berjalan di tengah gelapnya malam menuju ke masjid, dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat dari Allah ta’ala”.
(HR. Abu Daud, Tirmizi dan Ibnu Majah)
Allah ta’ala juga memberikan berita gembira kepada orang-orang yang senantiasa menjaga salat tersebut yaitu dua salat (Ashar dan Subuh), dengan diberikannya surga oleh Allah, digantikan usahanya dengan surga dari Allah ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa yang salat bardain (Ashar dan Subuh) maka dia akan masuk surga” (Muttafaqun ‘Alaih)
Itulah keutamaan bagi mereka yang menjaga untuk selalu melaksanakan salat-salat tersebut yang dilaksanakan dengan berjama’ah bersama kaum muslimin. Kemudian barang siapa yang menjaganya juga, maka dia termasuk dari penghuni surganya Allah ta’ala yang selamat dari adzab Allah bi’iznillahi ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ، وَقَبْلَ غُرُوبِهَا
“Tidak akan dia terpeleset seseorang ke dalam api neraka, bagi dia yang salat sebelum terbenamnya matahari dan salat sebelum terbitnya matahari yaitu salat Ashar dan Subuh”. (HR. Muslim)
Di dunia juga demikian, dia berada dalam penjagaan Allah selama hamba tersebut senantiasa menjaga salatnya karena Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga memperingatkan dengan keras bagi siapa yang menghalang-halangi hamba-hamba Allah ta’ala yang dia istiqomah dalam menjaga salat tersebut (fajr). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَلَّى صَلَاةَ الصُّبْحِ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا يَطْلُبَنَّكُمْ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَإِنَّهُ مَنْ يَطْلُبْهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ يُدْرِكْهُ ثُمَّ يَكُبَّهُ عَلَى وَجْهِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
“Barangsiapa yang salat subuh berjama’ah di masjid maka dia berada di bawah penjagaan Allah ta’ala, maka janganlah kalian menuntut kepada Allah ta’ala atas jaminan tersebut terhadap sesuatu yang di luar kemampuan kalian kemudian Allah ta’ala akan menelungkupkan dia ke dalam api neraka Jahannam bagi yang menghalang-halangi untuk seseorang melaksanakan salat subuh di masjid” (HR. Muslim no. 163)
Maka barangsiapa yang berada dalam jaminan Allah ta’ala dan keamanan dari-Nya serta penjagaan dari Allah, maka dia akan selamat dari segala sesuatu yang menyusahkan dirinya. Allah akan membukakan baginya pintu-pintu kebaikan, pintu-pintu keutamaan, Allah ta’ala akan senantiasa menjaga dia dan memberikan pahala-pahala yang tidak terhitung terlebih jika dikerjakan dengan tulus ikhlas karena Allah ta’ala.
Sesungguhnya menjaga salat khususnya salat subuh adalah termasuk salah satu hal terbesar untuk mendapatkan kenyamanan hati, ketentraman jiwa, kelapangan dada. Maka cukuplah dari Allah ta’ala keutamaan dan kebanggaan bagi mereka-mereka yang senantiasa bisa melaksanakan salat fajr dengan berjama’ah (tidak terbuai dengan tidurnya). Cukuplah dia mendapatkan saksi-saksi dari para malaikat yang para malaikat menyaksikan hamba-hamba Allah ta’ala yang sedang melaksanakan salat subuh dengan berjama’ah.
Allah ta’ala pun tidak tertidur, Allah senantiasa melihat dan memantau hamba-hamba-Nya yang sedang melaksanakan salat tersebut. Sesungguhnya orang-orang yang selalu menjaga salat, maka para malaikat telah bersaksi atasnya kepada Allah ta’ala, tatkala mereka ditanya oleh Allah ta’ala, Allah ta’ala telah berfirman:
وَقُرْاٰنَ الْفَجْرِۗ اِنَّ قُرْاٰنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُوْدًا
“dan (laksanakan pula salat) Subuh. Sungguh, salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)”
(QS. Al-Isra’ 78)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلاَئِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلاَئِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِى صَلاَةِ الْفَجْرِ وَصَلاَةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِى فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّون
“Para malaikat silih berganti (malaikat malam dan malaikat siang) memantau kalian, mereka berkumpul pada saat kalian melaksanakan salat Ashar dan Subuh kemudian naiklah para malaikat yang pada malam harinya memantau yang sedang dilaksanakan oleh hamba-hamba Allah ta’ala untuk melaksanakan salat tersebut, dan Allah ta’ala menanyakan kepada mereka (Allah ta’ala Maha mengetahui dari pertanyaan tersebut), bagaimana kalian meninggalkan hambaku? Maka para malaikat menjawab, kami tinggalkan mereka dalam kondisi sedang salat dan kamipun mendatangi mereka senantiasa dalam kondisi salat” (Muttafaqun ‘Alaih)
Marilah kita senantiasa menjaga salat lima waktu tidak hanya salat Ashar dan salat subuh. Disebutkan dua salat tersebut karena keutamaannya sangat besar dibandingkan salat lain, bukan berarti meniadakan keutamaan dari salat lainnya. Seluruhnya memiliki keutamaan namun keutamaan dari dua salat tersebut begitu besar di sisi Allah ta’ala.
Waspadalah dari memiliki sifat yang dimiliki oleh orang-orang munafik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْواً
“Salat yang paling berat untuk dilakukan oleh orang-orang munafik adalah salat subuh dan isya, andaikan mereka mengetahui apa yang ada di dua salat tersebut pasti mereka mendatanginya walaupun dengan merangkak” (HR. Bukhari no. 657).
Mari kita mengambil sebab-sebab untuk segera bergegas di waktu subuh tersebut, jangan sampai kita terlena dengan tidur. Marilah bersegera menyambut panggilan dari muadzin.
Demikian ringkasan khutbah ini kami sampaikan, semoga dapat memberikan manfaat dan barakah bagi yang membacanya.