Download KajianUstadz Rizal Yuliar

Banyak Kebaikan Pada Malu

Banyak Kebaikan Pada Malu
Ust Rizal Yuliar Putrananda
07 November 2022

Alhamdulillah kita kembali melanjutkan kajian Riyadhush shalihin dan pada pertemuan sebelumnya telah dinukilkan perkataan Abdullah Ibnul Mubarak, perkataan Sufyan ibnu Mas’ud As-tsaury, perkataan Ibnu Sirin, perkataan Imam Malik ibnu Anas sampai perkataan Imam Ibnu Qoyyim rahimahullah jami’an, bagaimana dulu para thullabul ilmi mereka memperlajari akhlak (adab) sekian puluh tahun lamanya sebelum mereka mempelajari teori ilmu.

Pemateri mengingatkan kepada seluruh santri bahwa pesantren sama sekali tidak bangga kepada siapa saja yang mungkin nilainya sangat bagus dari sisi akademik, namun ternyata bukti nyata dalam perangai kesehariannya dia buruk. Sebaliknya pesantren sangat bersyukur kepada Allah ta’ala sekaligus bangga kepada setiap santri yang mungkin nilainya biasa saja dari segi akademik, tapi dia memiliki akhlak yang mulia.

Kita punya cita-cita yang serupa bahwa kita ingin mulia di hadapan Allah ta’ala dengan akhlak yang mulia, bayangkan apa yang disampaikan oleh Imam Sufyan Tsaury rahimahullah ta’ala bahwa Salaf mereka itu belajar adab dan akhlak 20 tahun sebelum mereka kemudian belajar ilmu. Maka mari kita bersama-sama berkomitmen untuk menggapai kemuliaan Allah ta’ala melalui akhlak yang mulia.

Disebutkan 3 dari belasan bahkan puluhan hadits tentang kemuliaan Akhlak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Sungguh di antara yang paling aku cintai dari kalian dan di antara yang akan paling dekat tempatnya denganku di surga dari kalian adalah yang paling baik akhlaknya”. (HR. Tirmizi 1941)

Siapa yang tidak ingin dicintai oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam? Siapa yang tidak ingin dekat tempatnya kelak di hari kiamat? Nabi tempatnya pasti di surga, jika kita ingin seperti itu perdalamlah kemuliaan akhlak dan terapkan dalam kehidupan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan:

Tidak ada sesuatu yang dapat memberatkan timbangan kebaikan seorang hamba di hari kiamat di sisi Allah ta’ala nanti melebihi/seperti Akhlak mulia”. (HR. Tirmidzi, no. 2002)

Jadi jika ada berbagai jenis amal yang dapat memberatkan timbangan kebaikan seorang hamba di sisi Allah ta’ala, tidak ada yang sehebat akhlak mulia.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan:

Aku yang menjadi penjamin bagi seorang hamba dia mendapatkan istana di bagian bawah surga, seseorang yang meninggalkan debat kusir meskipun dia posisinya benar, aku menjamin bagi diri seseorang dia dapat istana di bagian tengah surga bilamana ia tinggalkan dusta meskipun dalam keadaan bercanda, dan aku menjamin istana di bagian tertinggi surga bagi mereka yang memperindah akhlaknya”. (HR. Abu Daud, no. 4800)

Dan masih banyak lagi hadits-hadits yang memotivasi kita untuk bisa berakhlak dengan akhlak yang mulia.

Mari, kita simak lebih cermat dan lanjut lagi melalui rekaman di bawah ini, baarakallahu fiikum.

Print Friendly, PDF & Email

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button
WeCreativez WhatsApp Support
Ahlan wa Sahlan di Website Resmi Pesantren Al Lu'lu' Wal Marjan Magelang
👋 Ada Yang Bisa Kami Bantu?
Close
Close