
Rendah Hati Kepada Kaum Muslimin Bag. II
Rendah Hati Kepada Kaum Muslimin Bag. II
Ust Rizal Yuliar Putrananda
07 Maret 2022
Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini kita akan melanjutkan kembali kebersamaan kita dalam mengkaji kitab Riyadhush Shaalihiin, Karya Al-Imam Yahya Ibnu Saraf An-Nawawi rahimahullah ta’ala dan kita masih berada di awal bab ke-71 tentang tawadhu “Tuntunan Rendah Hati Terhadap Kaum Mukminin”. Sudah disampaikan sebelumnya bahwa “Kerendahan Hati” merupakan salah satu di antara cerminan akhlak yang mulia. Dan sebelumnya juga telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya tentang kemuliaan akhlak di dalam perspektif hukum islam. Dan untuk kemuliaan akhlak itulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diutus.
Di dalam hadits shahih diriwayatkan oleh al Bukhari dalam kitab Al-Adabul Mufrad dan juga oleh yang lain, beliau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan dan keshalihan akhlak”
HR. Bukhari
Tidak benar bila ada yang berkesimpulan bahwa “yang penting bertauhid meskipun akhlak tidak mulia”. Seandainya jalan beragama orang tersebut lurus, maka itu berkonsekuensi menghantarkan kemuliaan akhlak, dan juga sebaliknya.
Berapa banyak hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang mengaitkan antara tauhid (iman) dengan akhlaq.
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaklah dia berbicara yang baik atau diam”
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia memuliakan tamunya”
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia menghormati tetangganya”
HR. Bukhari Muslim
Yuk, simak lebih cermat dan lanjut lagi melalui rekaman di bawah ini ya, baarakallahu fiikum.