
Tafsir Surat Al Bayyinah Bagian 2 – Ustadz Ihsanuddin
Tafsir Surat Al Bayyinah Bagian 2 merupakan kajian Islam yang disampaikan oleh: Ustadz Ihsanuddin dalam pembahasan Tafsir. Kajian ini disampaikan rutin setelah maghrib setiap hari selasa di Pesantren Al lulu wal Marjan Magelang
Pada kajian Tafsir kali ini, pemateri melanjutkan pembahasan tafsir surat al-bayyinah ayat yang ke-5, setelah Allah Subhanahu Wa Ta’ala membuka surat al-bayyinah dengan:
لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ مُنْفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ
رَسُوْلٌ مِّنَ اللهِ يَتْلُوا۟ صُحُفًا مُّطَهَّرَة
فِيْهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ
وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِيْنَ أُوْتُوا۟ الْكِتٰبَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ
maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjelaskan hakikat perintah yang Allah telah perintahkan untuk mereka, Firman Allah
Kemudian firman Allah Azza wa Jalla :
وَمَا أُمِرُوا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus.[ al-Bayyinah/98:5]
Ayat ini menjelaskan ayat sebelumnya bahwa mengapa mereka berpecah belah setelah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang kepada mereka? bukankah dia adalah Rasul yang mereka tunggu-tunggu?
Padahal (sebenarnya) mereka tidak diperintahkan baik di dalam kitab-kitab mereka dan seruan para Rasul mereka, maupun di dalam al-Qur’an dan seruan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , kecuali untuk menyembah Allah Azza wa Jalla semata dan mengikhlaskan agama hanya untuk-Nya, dengan meninggalkan semua agama yang mereka ikuti dan memeluk agama Islam. Mereka juga diperintahkan untuk menunaikan shalat pada waktunya dengan memperhatikan tata cara, syarat dan rukunnya, serta diperintakan pula mengeluarkan zakat dari harta-harta mereka untuk para fakir dan miskin. Dan itulah agama yang lurus yang mengantarkan seorang hamba untuk mendapatkan ridha-Nya dan surga yang abadi dan selamat dari siksa dan amarah-Nya.[9]
Kemudian ayat berikutnya:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ
Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya, mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. [Al-Bayyinah/98:6-7]
Dalam ayat ini Allah Azza wa Jalla menjelaskan keadaan orang-orang yang menyelisihi kitab-kitab-Nya dan para Rasul-Nya baik dari ahli kitab maupun orang-orang musyrik, bahwa mereka nanti pada hari kiamat akan dimasukkan ke neraka Jahannam dan mereka kekal di dalamnya. Mereka itulah seburuk-buruk makhluk
Mari Simak Penjelasan Lengkapnya dengan mendownload audionya Disini
Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan hasil rekaman ataupun link kajian yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter, dan Google+ yang Anda miliki. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.
Dapatkan informasi terbaru dari Pesantren Al lulu wal Marjan, melalui:
Facebook Page: Pesantrenluluwalmarjan
Twitter: @ponpesallulu
Instagram: @pesantrenluluwalmarjan
Website: pesantrenluluwalmarjan.org
Dapatkan rekaman audio kajian di Pesantren Al lulu wal Marjan lainnya, melalui:
Soundcloud: pesantrenluluwalmarjan
Download Kajian: klik disini
Penyusun: Septiyan Nurpratama pada 4 Agustus 2018, di Kantor Staff Pesantren Al lulu Wal Marjan Magelang