
Berakhlak Mulia Dengan Makan Bagian V
Berakhlak Mulia Dengan Makan Bag.5
Ust Rizal Yuliar Putrananda
14 Agustus 2023
Masih melnjutkan tentang Adab Makan dalam kitab Riyadush Shalihin karya Al-Imam Yahya bin Syarof An-Nawawi rahimahullah .
Setelah kita mengkaji beberapa etika tentang makan dan minum maka kita sambung kembali beberapa adab dan akhlak yang menuntut kita menjadi hamba-hamba Allah ta’ala yang memiliki akhlak mulia saat makan ataupun minum, dan kita telah sampai pada Bab ke 112, bab “Tidak disukainya minum dari mulut kirbah atau semisalnya”
Hadist dari Abi Sa’id Al-Khudri radiyallahu anhu berkata:
عن أَبي سعيدٍ الخدْرِيِّ رضي اللَّه عنه قَالَ نَهَى رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم عنِ اخْتِنَاثِ الأَسْقِيَةِ. يعني: أَنْ تُكسَرَ أَفْوَاهُها، وَيُشْرَب مِنْهَا. متفقٌ عَلَيْهِ
“Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam melarang untuk dipecahkannya/dijadikannya kirbah atau semisalnya itu, dari mulutnya lah kita minum”
(HR. Bukhari & Muslim)
وعن أَبي هريرة رضي اللَّه عنه قَالَ: نَهَى رَسُول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم أَن يُشْرَبَ مِنْ فِيِّ السِّقاءِ أَو القِرْبةِ. متفقٌ عَلَيْهِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang diminumnya sesuatu dari mulut tempat minum itu atau dari mulut girbah – tempat minum dari kulit.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Para ulama menjelaskan, dikhawatirkan minum dengan cara seperti itu maka aroma air di dalam kirbah akan berubah menjadi tidak enak, gara-gara merasa tidak berkenan dengan hal tersebut maka air jadi tidak diminum dan akan dibuang.
Mari, kita simak lebih cermat dan lanjut lagi melalui rekaman video di bawah ini, baarakallahu fiikum.