Artikel IslamArtikel PilihanKhutbah Jumat

Celakalah Bagi Yang Curang nan Zalim

Celaka Bagi Yang Curang nan Zalim
Khutbah Jum’at, 08 September 2023
Ustadz Dimas Arief

Allah ta’ala berfirman dalam sebuah hadits qudsi:

يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي، وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوا

Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezhaliman atas diri-Ku dan Aku menjadikan kezhaliman itu haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling menzhalimi” (HR. Muslim).

Hal ini adalah kesempurnaan keadilan Allah ta’ala. Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu, tapi Allah juga melarang kezaliman atas diri-Nya. Maka janganlah seseorang menzalimi Allah Ta’ala. Janganlah seseorang menzalimi orang lainnya, karena Dia yang Maha Kuasa telah mengharamkan kezaliman.

Wajib bagi seorang hamba mengetahui keharaman perbuatan zalim, bahayanya, akibat buruk, dan besarnya hukumannya. Perbuatan zalim telah Allah haramkan. Bagi mereka yang tetap melakukan kezaliman, mereka layak mendapatkan siksa yang berat. Allah ta’ala berfirman:

وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ

Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim.” (QS. Ibrahim: 42)

Di ayat yang lain Allah ta’ala berfirman:

وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَيَّ مُنْقَلَبٍ يَنْقَلِبُونَ

“Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.” (QS. Asy-Syu’ara: 227)

Dan tentunya masih banyak ayat-ayat lain yang semakna dengan ayat-ayat ini.

Kezaliman juga akan berdampak kegelapan pada hari kiamat. Hari di mana seseorang yang beriman datang dengan cahaya-cahaya keimanan. Adapun orang-orang yang zalim mereka datang pada hari kiamat dengan merangkak dan meraba-raba dalam kegelapan.

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dalam shahih keduanya, dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الظُّلْمُ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ القِيَامَةِ

Kezaliman adalah kegelapan pada hari kiamat

Kezaliman walaupun berupa mengambil sebagian kecil dari hak-hak orang lain, maka pada hari kiamat akan tetap ia pertanggung-jawabkan, ia pikul di pundaknya. Dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

مَنْ ظَلَمَ قِيدَ شِبْرٍ مِنَ الأَرْضِ طُوِّقَهُ مِنْ سَبْعِ أَرَضِينَ

Barangsiapa yang mengambil sejengkal tanah secara zalim, maka Allah akan mengalungkan tujuh bumi kepadanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Yaitu ia akan membawa seukuran bumi dengan tujuh lapis bagiannya yang ia curi. Bagian tersebut akan ia bawa dengan dipikul di atas pundaknya pada hari kiamat, di hadapan seluruh manusia.

Orang-orang yang berbuat zalim juga bisa jadi akan datang pada hari kiamat dalam keadaan bangkrut. Hilang semua amal kebajikan yang telah ia usahakan di dunia. Tentunya karena pada hari itu hak-hak yang belum selasai di dunia akan ditunaikan dan disempurnakan balasannya.

Kezaliman dilimpahkan kepada pelakunya. Karena itulah, kebaikan-kebaikan si pelaku kezaliman, yang telah ia lakukan di dunia akan ditukar. Apabila amal kebaikannya sudah habis, maka dosa orang yang dizalimi dilimpahkan kepadanya. Saat itu benar-benar akan terlihat orang-orang yang bangkrut dengan kebangkrutan yang hakiki. Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya:

Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut?”

Para shahabat pun menjawab, ”Orang yang bangkrut adalah orang yang tidak memiliki uang dirham maupun harta benda.”

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menimpali,

Sesungguhnya orang yang bangkrut di kalangan umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia juga datang membawa dosa berupa perbuatan mencela, menuduh, memakan harta, menumpahkan darah, dan memukul orang lain. Kelak kebaikan-kebaikannya akan diberikan kepada orang yang terzalimi. Apabila amalan kebaikannya sudah habis diberikan, sementara belum selesai pembalasan tindak kezalimannya, maka diambillah dosa-dosa orang yang terzalimi itu, lalu diberikan kepadanya. Kemudian dia pun dicampakkan ke dalam neraka.
(HR. Muslim).

Orang yang berpikir dan merenungkan ketika mereka membaca kitabullah dan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, mereka akan waspada agar tidak melakukan kezaliman. Baik kezaliman yang berkenaan dengan jiwa, kehormatan, atau harta seseorang.

Mereka akan sungguh-sungguh bermuhasabah. Mereka akan menimbang-nimbang amal perbuatan mereka di dunia ini sebelum amalan mereka benar-benar akan ditimbang di hadapan Allah ta’ala. Terdapat sebuah hadits dalam ash-Shahih dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ اليَوْمَ قَبْلَ أَنْ لاَ يَكُونَ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ، إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ، وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ

Barangsiapa yang pernah menzalimi saudaranya, baik terhadap kehormatan maupun hartanya, hendaklah dia meminta untuk dihalalkan sekarang, sebelum tiba hari Kiamat, ketika dinar dan dirham tidak lagi diterima. Jika dia memiliki amal shalih, maka amal itu akan diambil sesuai besar kezalimannya dan diberikan kepada yang berhak. Jika dia tidak memiliki amal shaleh maka dosa-dosa orang yang dizalimi akan diambil dan dibebankan kepadanya.

Saat ini merupakan kesempatan yang sangat berharga agar supaya seseorang menyucikan diri dari kezaliman yang ia lakukan di dunia ini. Sebelum datang hari kiamat, hari pertemuan dengan Allah ta’ala. Bagaimana kiranya pada hari itu seseorang membawa kezaliman yang ia lakukan, lalu ia mendapatkan hukuman karena hal itu.

Marilah kita berlindung kepada Allah agar tidak berbuat zalim kepada Allah, kepada orang lain dan kepada diri kita sendiri dan semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hamba-Nya yang senantiasa berbuat adil.

Demikian ringkasan khutbah ini kami sampaikan, semoga dapat memberikan manfaat dan barakah bagi yang membacanya.

Print Friendly, PDF & Email

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button
WeCreativez WhatsApp Support
Ahlan wa Sahlan di Website Resmi Pesantren Al Lu'lu' Wal Marjan Magelang
👋 Ada Yang Bisa Kami Bantu?
Close
Close