
Hakikat Iman Sebenarnya
Hakikat Iman
Ust Rizal Yuliar Putrananda
17 Agustus 2022
Alhamdulillah di petang hari yang berbahagia ini, sebagai bagian dari rasa syukur kita kepada Allah ta’ala atas nikmat kemerdekaan negeri kita ini, kita bisa bersama-sama kembali mengkaji ilmu agama.
Dengan nikmat kemerdekaan yang diraih oleh bangsa ini, berarti kita tidak sedang dijajah dan kita bisa mendapatkan kebebasan dalam beragama, melaksanakan ibadah sebaik-baiknya kepada Allah ta’ala, inilah bagian dari rasa syukur kita atas nikmat kemerdekaan. Hendaklah kita menjadikan kebebasan dan kemerdekaan kita sebagai warga negara republik Indonesia ini terus meningkatkan ibadah kita, kedekatan diri kita, penghambaan diri kita kepada Allah ta’ala. Semoga Allah ta’ala senantiasa memberikan taufik-Nya kepada kita untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan dengan beribadah sebaik-baiknya.
Kita lanjutkan kembali pembahasan kita dalam kajian kitab Lum’ah al ‘Itiqaad Al Hadi Ila Sabili Rosyad Karya Al Imam Ibnu Qudama al Maqdisi rahimahullah.
Kita memasuki pembahasan yang baru bahwa “Iman” menurut prinsip keyakinan ahlus sunnah wal jama’ah adalah ucapan dan amalan. Ucapan tersebut bisa dengan lisan atau ucapan di dalam hati seperti niat, harapan dan seterusnya. Iman ini bisa bertambah dengan ketaatan dan bisa berkurang dengan kemaksiatan. Iman itu secara bahasa artinya adalah “percaya”, namun secara istilah iman adalah “ucapan dengan lisan, keyakinan dengan kalbu dan amalan dengan seluruh anggota badan”.
Mari kita lanjutkan kembali kajian kitab Lum’ah al ‘Itiqaad Al Hadi Ila Sabili Rosyad Karya Al Imam Ibnu Qudama al Maqdisi rahimahullah dengan menonton rekaman yang ada di bawah ini, baarakallahu fiikum.