
Menjadikan Nabi Muhammad Sebagai Suri Tauladan
MENJADIKAN NABI MUHAMMAD SEBAGAI SURI TAULADAN
Kamis, 21 Januari 2022
Ustadz Ichsanuddin
Pada pertemuan ke-4 ini pemateri akan memasuki kaidah yang berikutnya yaitu kaidah yang ke-4, namun sebelumnya, pemateri mengingatkan kembali kepada seluruh santri tentang materi-materi sebelumnya pada kitab ASYRU QAWAA’ID FII TAZKIAH AN NUFUS “10 Kaidah di Dalam Penyucian Jiwa” yaitu :
- Tauhid Adalah Pokok Penyucian Jiwa
- Do’a Adalah Kunci Dari Penyucian Jiwa
- Alquran Adalah sumber Penyucian Jiwa
Dan pada pertemuan malam ini kita akan masuk ke dalam kaidah yang ke-4 dalam masalah tazkiatun nafs yaitu “Mengambil Suri Tauladan dan Contoh dari Rasulullah ﷺ”
Penulis kitab membawakan firman Allah سبحانه و تعالى sebagai mukaddimah dari pembahasan kali ini, Allah سبحانه و تعالى berfirman :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah” (QS. Al-Ahzāb : 21)
Allah menegaskan pada ayat tersebut di atas, apabila ingin hati kita bersih, maka contoh Nabi, karena Nabi adalah satu-satunya makhluk Allah سبحانه و تعالى yang hatinya paling bersih, berkata Imam Ibnu Katsir, “Ayat yang mulia ini adalah asas yang paling pokok di dalam mencontoh (mengikuti) Rasulullah ﷺ di dalam perkataan, perbuatan dan dalam setiap keadaannya”
Mari sama-sama kita mengikuti penjelasan tentang kaidah yang kedua pada kitab Asyru Qawaa’id Fii Tazkiah An Nufus, dengan mendengarkan dan menyimak rekaman di bawah ini. Baarakallahu fiikum.