
Sebuah Renungan
Kaum muslimin yang dirahmati Allah
Bukan hal yang asing bagi kita semua tentang mudahnya sarana telekomunikasi saat ini. Dengan berkembangnya internet dan berbagai pengaplikasiannya dalam kebutuhan hidup kita sehari-hari, dunia seakan ada di genggaman tangan kita. Terlebih lagi dengan banyaknya layanan media sosial, kita bisa melihat macam-macam manusia, mulai dari rakyat biasa, artis , atau bahkan presiden. Seseorang tumbuh dan berkembang dari informasi yang ia dapatkan, sedikit banyak, dirasa ataupun tidak, banyak dari kita yang meniru, mencontoh ataupun terpengaruh dengan orang-orang yang kita lihat, entah itu pemikiran, gaya berpakaian ataupun hal lainnya.
Diantara keistimewaan syariat islam adalah sifatnya yang syamil, mencakup segala aspek kehidupan dan juga shalih likulli zaman wa makan, selalu bisa diterapkan di zaman apapun di tempat manapun. Oleh karenanya, sebagai seorang muslim hendaknya kita memilah dan memilih siapa-siapa saja yang layak kita ikuti dan kita contoh.
Ibnul jauzy rahimahullahu berkata “Kuperhatikan menyibukan diri dengan fiqh dan mendengarkan hadits tidaklah cukup untuk memperbaiki hati, sampai ditambahi dengan mempelajari hal-hal yang dapat melembutkan hati dan membaca sejarah hidupnya para salafush sholih”[1] dan sejarah salaf yang paling utama adalah sejarahnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi salam sebagai imam mereka.
Allah ta’ala berfirman
لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرا ٢١
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”[2]
Jadi sudah sepatutnya bagi seorang muslim untuk mencontoh Rasulullah shallallahu ‘alaihi salam dan mempelajari sejarahnya (atau yang biasa disebut sirah).
Kita mempelajari sirahnya karena
- Ialah sebaik-baiknya manusia
- Dengan mempelajari sirahnya kita bisa memahami banyak ayat alquran yang diturunkan
- Kita juga bisa melihat bentuk aplikasi dari perintah ataupun larangan yang ada dalam syariat islam
- Dengan mempelajari sirah, kitapun akan semakin cinta kepada Ra Sebuah cinta yang berpondasikan ilmu, yang semoga membuat kita bisa bersanding dengannya di surga kelak, sebagaimana sabda Nabi yg diriwayatkan oleh sahabat anas bin malik radhiyallahu ‘anhu“seseorang akan dikumpulkan bersama yang dicintainya pada hari kiamat nanti”[3]
Berdasarkan poin-poin tadi dapat kita simpulkan bahwa sirah adalah bagian dari agama islam, dan mempelajarinya sejatinya mempelajari islam itu sendiri.
Oleh karena itu marilah kita membaca, dan mempelajari sirah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kita bacakan sirah beliau disaat kumpul kita bersama keluarga, di majlis kita bersama sahabat-sahabat kita, agar kita semakin kenal dengan Rasul umat ini, dan jangan sampai dengan mudahnya sarana informasi justru membuat kita semakin jauh dari sosok yang patut kita tiru dan kita ikuti.
Semoga Allah ta’ala memberi kita taufiq dan hidayah-Nya untuk selalu mengerjakan apa-apa yang diridhainya.Amin
Wallahu a’lam.
Penulis : Ismail Premadi, Lc
[1] Ibnul Jauzy, Shoidul khotir hal.292
[2] QS Al-Ahzab : 21
[3] HR. At Tirmidzi No 2385