Artikel IslamKhutbah Jumat

Bersyukur Terhadap Setiap Nikmat dan Cobaan

Bersyukur Terhadap Setiap Nikmat dan Cobaan
Khutbah Jum’at, 03 Maret 2023
Ustadz Fathurrahman

Dalam keimanan seseorang ada dua perkara yang sangat penting yaitu bersyukur dan bersabar. Bersyukur dengan segala macam bentuk nikmat Allah yang telah diberikan kepada hamba. Bersabar terhadap segala bentuk ujian yang Allah berikan kepada hamba tersebut. Oleh karena itu, Allah ta’ala menggabungkan dua sifat yang mulia ini dalam beberapa ayat. Allah ta’ala berfirman:

اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُوْرٍ

Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran)-Nya bagi setiap orang yang sangat sabar dan banyak bersyukur” (QS. Luqman 31)

Diantara hal yang membantu kita untuk pandai bersyukur adalah merenungkan bahwasannya nikmat Allah yang diberikan kepada kita sangatlah banyak dan itu pasti dan kita tidak bisa menghitung nikmat tersebut. Allah ta’ala berfirman:

وَمَا بِكُمْ مِّنْ نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ

Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah,” (QS. An-Nahl 53)

Segala macam bentuk nikmat baik banyak, sedikit, kecil, besar, yang dirasakan dengan jelas (nyata) atau yang tidak kita rasakan dengan jelas, semuanya adalah dari Allah, bukan dari orang lain atau makhluk lain. Kemudian jikalau seorang duduk mencoba untuk merenung, menghitung, menyebutkan dari dia bangun tidur, mencoba untuk menulis nikmat Allah yang diberikan kepadanya, maka dia tidak akan cukup hanya dengan 24 jam. Dia akan membutuhkan waktu lebih untuk menghitung segala nikmat tersebut. Allah ta’ala berfirman:

وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang” (QS. An-Nahl 18)

Di antara bentuk nikmat Allah ta’ala ada yang zhahir (nyata, terlihat, bisa dirasakan) ada juga yang bathin (tidak terlihat). Allah ta’ala berfirman:

وَاَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهٗ ظَاهِرَةً وَّبَاطِنَةً

dan Allah ta’ala telah menganugrahkan nikmat-nikmatnya secara lahir dan secara batin” (QS. Luqman 30)

Contoh nikmat zhahir seperti kesehatan, belajar di pesantren, bekerja, berteman, berkumpul dengan orang-orang baik. Contoh nikmat batin seperti kita memiliki iman dan kita bisa bertauhid kepada Allah.

Allah telah berfirman di dalam surah An-Nahl dari ayat pertama hingga ayat 18 menyebutkan nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada kita. Bahkan sebagian ulama telah mengatakan bahwasanya surah An-Nahl tersebut bisa dibilang dengan surah An-Ni’am (surah yang penuh dengan kenikmatan). Allah berfirman pada ayat pertama surah An-Nahl:

اَتٰىٓ اَمْرُ اللّٰهِ فَلَا تَسْتَعْجِلُوْهُ ۗسُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ

Ketetapan Allah pasti datang, maka janganlah kamu meminta agar dipercepat (datang)nya. Mahasuci Allah dan Maha tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan

Pada ayat kedua Allah berfirman:

يُنَزِّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةَ بِالرُّوْحِ مِنْ اَمْرِهٖ عَلٰى مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖٓ اَنْ اَنْذِرُوْٓا اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاتَّقُوْنِ

“Dia menurunkan para malaikat membawa wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, (dengan berfirman) yaitu, “Peringatkanlah (hamba-hamba-Ku), bahwa tidak ada tuhan selain Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku

Kemudian dilanjutkan nikmat-nikmat lain di dalam surah An-Nahl tersebut sampai ayat 18. Seperti diciptakan langit, bumi, bulan, diciptakannya manusia dari setetes air mani, ada gunung-gunung yang dipanjangkan. Semua nikmat tersebut Allah rangkai satu ayat dengan ayat selanjutnya, kemudian pada ayat ke-18 Allah berfirman:

وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang

Meskipun kita tidak memiliki harta yang banyak, rumah yang megah, kendaraan yang nyaman, namun dengan keimanan dan tauhid kepada Allah, Allah akan menganugerahkan kebahagian bagi hamba yang memiliki nimat ini. Allah ta’ala berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS. An-Nahl 97)

Di samping banyak nimat yang kita ingat, ada juga nikmat yang sering kita lupakan. Allah ta’ala berfirman:

وَفِيْٓ اَنْفُسِكُمْ ۗ اَفَلَا تُبْصِرُوْنَ

dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS. Adz-Dzariyat: 21)

Kemudian ada juga nikmat yang melalui harapan dan do’a Allah kabulkan. Namun ada juga nikmat yang tidak kita minta, Allah pasti berikan kepada kita. Di antaranya adalah Allah berfirman:

اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۚوَسَخَّرَ لَكُمُ الْفُلْكَ لِتَجْرِيَ فِى الْبَحْرِ بِاَمْرِهٖ ۚوَسَخَّرَ لَكُمُ الْاَنْهٰرَ

Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air (hujan) dari langit, kemudian dengan (air hujan) itu Dia mengeluarkan berbagai buah-buahan sebagai rezeki untukmu; dan Dia telah menundukkan kapal bagimu agar berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan sungai-sungai bagimu” (QS. Ibrahim 32)

Jika kita mengingat, Nabi Musa ‘alaihis salam pernah meminta banyak permintaan “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku”. Kemudian Allah menyatakan “aku perkenankan permintaanmu wahai musa, namun di sana ada nikmat yang tidak engkau minta namun aku berikan”. Kapan hal tersebut? Pada saat Nabi Musa ‘alaihis salam terlahir, Allah mewahyukan kepada ibunya untuk ditempatkan di dalam keranjang dan dialirkan ke sungai agar Nabi Musa selamat. Allah berfirman:

وَاٰتٰىكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَاَلْتُمُوْهُۗ وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَاۗ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَظَلُوْمٌ كَفَّارٌ ࣖ

Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)” (QS. Ibrahim 34)

Nikmat yang lain adalah nikmat yang Allah berikan dalam bentuk musibah yang ternyata ada hikmah di balik musibah tersebut berupa nikmat yang luar biasa.

وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ࣖ

Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al-Baqarah 216)

Contohnya yang terjadi pada nabi Yusuf ‘alaihissalam. Beliau dilempar ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya, kemudian dijual, dijadikan budak, dituduh berzina, dipenjara yang berakhir dengan keindahan menjadi menteri keuangan di negeri mesir. Musibah musibah musibah sama dengan nikmat dari Allah ta’ala jika kita bersabar atasnya.

Nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada kita dan kita rasakan ataupun tidak kita rasakan mengharuskan kita bersyukur kepada Allah, namun mengapa masih banyak orang yang tidak bersyukur? Padahal Allah telah berfirman:

لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat” (QS. Ibrahim 7)

Seseorang baru akan bersyukur kepada Allah ta’ala tatkala dia mendapatkan apa yang dia targetkan, baru dia akan bersyukur. Andaikan yang ditargetkan tidak sesuai, maka dia akan mengeluh kepada Allah, inilah kebayakan manusia lupa untuk bersyukur kepada Allah.

Marilah kita berusaha semaksimal mungkin untuk mensyukuri segala macam apa yang Allah anugerahkan kepada kita dengan mencontoh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Semoga kita dijadikan oleh Allah sebagai hamba yang gemar untuk mensyukuri nikmat-nikmatNya, Aamiin.

Demikian ringkasan khutbah ini kami sampaikan, semoga dapat memberikan manfaat dan barakah bagi yang membacanya.

Print Friendly, PDF & Email

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button
WeCreativez WhatsApp Support
Ahlan wa Sahlan di Website Resmi Pesantren Al Lu'lu' Wal Marjan Magelang
👋 Ada Yang Bisa Kami Bantu?
Close
Close