Download KajianKajian RutinUstadz Rizal Yuliar

Istikharah

Istikharah
Ust Rizal Yuliar Putrananda
13 Maret 2023

Kita akan melanjutkan kembali kebersamaan kita mengkaji kitab Karya Al-Imam Yahya Ibnu Saraf An-Nawawi rahimahullah yakni kitab riyadhush shaalihiin. Namun sebelum melanjutkan pembahasan kitab ini, pemateri kembali mengingatkan bahwa hanya tersisa beberapa hari saja kita akan menjumpai ramadhan, bulan yang dinantikan oleh para kaum mukminin, kaum saleh yang memiliki kejernihan hati dan kesucian jiwa.

Semakin bersih jiwa seorang hamba, semakin dalam kerinduannya untuk berjumpa dengan ramadhan. Sebaliknya, semakin keruh dan kotor sanubari seorang hamba, maka dia tidak terlalu memperdulikan putaran waktu yang kelak akan mempertemukannya dengan ramadhan.

Semoga Allah memanjangkan usia kita agar kita bisa menjumpai ramadhan, Aamiin. Tidak hanya itu, tatkala kita menjumpai ramadhan, semoga Allah memberikan taufiknya kepada kita agar kita dapat optimal di dalam beribadah kepada-Nya, semoga Allah menjadikan ramadhan kita tahun ini sebagai ramadhan terbaik dari ramadhan-ramadhan yang telah kita lalui, semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang mendapatkan taufik dari Allah untuk memanfaatkan sepanjang ramadhan sebagai bulan terindah kita penuh dengan ibadah. Aamiin.

Kita akan melanjutkan kembali kebersamaan kita dan kita telah sampai pada bab yang ke-97. Judul dari bab ini adalah “Istikharah dan Bermusyawarah”. Istikharah artinya adalah seorang hamba meminta pilihan dari Allah ta’ala, pilihan terbaik dari-Nya. Ternyata sholat istikharah meminta pilihan terbaik dari Allah itu tidak terlepas dari meminta pendapat (Musyawarah). Bagaimana menggabungkan keduanya? Adalah dengan cara kita meminta pendapat, pandangan, nasihat dari orang-orang yang lebih berilmu dari pada kita atau orang-orang yang dipandang memiliki pengalaman khusus dalam hal yang tengah kita hadapi.

Perlu diingat bahwa bermusyawarah itu bukan berarti kita harus terpengaruh dengan pendapat atau masukan orang, tapi menjadikan pendapat, masukan dan nasihat tersebut sebagai salah satu pertimbangan apa yang akan kita sebutkan dalam sholat istikharah sesuai dengan pertimbangan matematis manusia.

Dalam bab ini penulis membawakan firman Allah, Allah ta’ala berfirman:

وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ

dan mintalah pendapat dari mereka dalam hal tertentu” (QS. Ali Imran 159)

Dan saat kita meminta pandangan (pendapat) semestinya hati kita dalam keadaan netral, bukan dalam keadaan sudah cenderung kepada salah satu pilihan sehingga nasihat tersebut juga dapat kita lihat dari sisi yang objektif karena kita netral.

Mari, kita simak lebih cermat dan lanjut lagi melalui rekaman di bawah ini, baarakallahu fiikum.

Print Friendly, PDF & Email

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button
WeCreativez WhatsApp Support
Ahlan wa Sahlan di Website Resmi Pesantren Al Lu'lu' Wal Marjan Magelang
👋 Ada Yang Bisa Kami Bantu?
Close
Close