Artikel IslamArtikel PilihanKhutbah Jumat

Perangkap-Perangkap Syaithan

Perangkap-Perangkap Syaithan
Khutbah Jum’at, 19 Mei 2023
Ustadz Dhiya’ul Abrar

Ketakwaan bukan hanya sekedar di bulan ramadhan. Ketakwaan bukan hanya di masjid, akan tetapi kita terus menjaga proses ketakwaan kita sampai ajal menjemput kita.

Di antara sifat orang-orang beriman adalah mereka beriman dengan perkara-perkara yang ghaib. Kita beriman atas wujudnya syaithan, kita juga meyakini bahwasanya dahulu iblis dikeluarkan dari surga Allah. Kemudian iblis bersumpah, memohon dan berdo’a secara ikhlas kepada Allah “Yaa Allah tangguhkanlah aku sampai datang hari kiamat, sampai manusia dibangkitkan kembali”. Maka Allah mengabulkan dan mengijabahi do’a iblis laknatullah.

Maka semenjak itu iblis bersumpah “Demi Allah, demi kemuliaan-Mu wahai Allah, aku akan menyesatkan mereka (umat manusia) semuanya”. Bendera perang dan bendera permusuhan sudah berkibar, maka tidak sepatutnya bagi kaum muslimin untuk lupa akan hal tersebut, musuh kita sama yaitu syaithan. Allah ta’ala berfirman:

اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

“Sesungguhnya permusuhan dari syaithan nyata adanya”
(QS. Al-Baqarah 168)

اِنَّ الشَّيْطٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّاۗ

Sungguh, syaithan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh,
(QS. Fathir 6)

Kita jadikan dia (syaithan) musuh yang kita berlindung kepada Allah darinya, kita jadikan dia musuh yang kita senantiasa berjuang melawannya.

Ingatkah kita bagaimana ayahanda kita dan ibunda kita Adam dan Hawa ‘alaihimassalam keduanya dikeluarkan dari negeri yang abadi, dari surganya Allah karena tergelincir oleh bisikan syaithan? Inilah janji syaithan dan inilah watak dari syaithan. Syaithan membenci Adam, maka dari itu syaithan bersumpah untuk senantiasa menggoda anak cucu Adam. Oleh karenanya, seorang manusia ketika dia membenci seseorang, kemudian kebenciannya meliputi dirinya sehingga dia membenci keturunan dan keluarga orang tersebut, maka ini merupakan watak dari syaithan, watak dari iblis ‘alaihimaa laknatullah.

Iblis bersumpah “aku akan mengambil jatah tertentu dari hamba-hamba-Mu Yaa Allah dan aku pasti akan menyesatkan mereka dan aku akan memberikan harapan-harapan palsu, angan-angan bohong dan aku akan memerintahkan mereka untuk memotong telinga-telinga hewan ternak dan aku akan memerintahkan mereka sehingga mereka mengubah ciptaan Allah ta’ala”.

Barangsiapa yang menjadikan syaithan sebagai pelindung, sebagai kawan maka sungguh dia sudah merugi dengan kerugian yang nyata. Bukankah Allah telah mengabarkan kepada kita bahwa apa yang syaithan janjikan kepada kita semuanya adalah dusta semuanya palsu tidak ada yang benar.

Ketika kita mengingat bahwasanya satu bulan full (ramadhan) syaithan-syaithan dibelenggu lantas bagaimana dengan hari-hari ini? Syaithan sudah berkeliaran dengan bebasnya sehingga pertanyaannya adalah, apakah kita bisa selamat dari bisikan syaithan, apakah kita bisa selamat dari godaan iblis?

Di antara cara kita bisa selamat dari bisikan syaithan adalah pertama kita menyandarkan diri kita kepada Allah, kita bertawakkal kepada Allah, menyerahkan segala urusan kita kepada Allah. Allah ta’ala berfirman:

اِنَّهٗ لَيْسَ لَهٗ سُلْطٰنٌ عَلَى الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ

Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan
(QS. An-Nahl 99)

Kita yakin ketika bisikan syaithan datang, Allah akan menyelamatkan kita. Jangan sampai kita terbuai oleh bisikan syaithan, bukankah Allah ta’ala berfirman:

يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءٰتِهِمَا

Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga,
(QS. Al-A’raf 27)

Jadikan ini pelajaran, ketika bisikan syaithan datang, kita langsung berlindung darinya kepada Allah, karena Allah adalah Dzat yang maha melindungi kita.

Kemudian yang kedua kita menjaga perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Iblis akan menghalangi seorang muslim untuk mendapatkan ilmu agama. Ibnul Jauzi rahimahullahu mengatakan “pertama kali yang menjadi jebakan iblis kepada manusia adalah mereka menghalangi manusia dari ilmu agama”. Dengan ilmu agama kita mengetahui Allah dan Rasul-nya, dengan ilmu agama kita mengetahui hal yang mendekatkan kita kepada surga dan menjauhkan dari api neraka.

Ketika syaithan sudah memadamkan pelita cahaya seorang manusia, maka dia bebas untuk menyeretnya kepada kegelapan. Tuntutlah ilmu sepanjang hidup kita, karena dengan ilmu agama kita akan selamat. Dan di antara yang mendekatkan kita kepada Allah adalah qiyamul lail. Jika seandainya pada saat ramadhan kemarin, kita melaksanakan sholat malam secara penuh 30 hari, hari-hari di mana syaithan dibelenggu lantas sekarang ketika syaithan bertebaran menggoda anak cucu adam kita tidak melaksanakan shalat? Maka sungguh celaka diri kita.

Ibunda Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam baik di ramadhan maupun di luar ramadhan tetap menjaga shalat qiyamul lail, karena syaithan tidak mengenal waktu istirahat untuk menggoda anak cucu adam.

Kemudian berpuasalah, perbanyaklah puasa puasa sunnah persempit jalur gerak syaithan dengan berpuasa. Karena nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan “sesungguhnya syaithan berada di aliran darah kita”. Yang tadinya di bulan ramadhan kita rutinkan membaca Al-Qur’an, menundukkan pandangan, maka harus tetap dijaga.

Jangan menjadi hamba-hamba ramadhan, Allah yang kita sembah di bulan ramadhan adalah Allah yang kita sembah di bulan-bulan selain ramadhan. Oleh karenanya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kepada Abdullah ibn Abbas radhiyallahu ‘anhuma:

Jagalah Allah, Allah akan menjagamu

Ketika kita menjaga syari’at Allah, Allah yang akan menjaga kita. Ini janji Allah yang harus kita upayakan, sehingga bagi kita untuk selalu senantiasa berusaha semaksimal mungkin agar kita mendapatkan penjagaan dari Allah.

Cara selanjutnya adalah kita merutinkan dzikir kepada Allah. Allah berfirman menjelaskan keadaan seorang manusia yang sudah dipengaruhi oleh syaithan, sudah diambil alih oleh syaithan adalah mereka yang lupa untuk berdzikir kepada Allah.

Ada seorang sahabat yang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau meminta nasihat karena syari’at islam terlalu banyak sehingga beliau bertanya “beri aku satu amalan yang dengannya aku bisa istiqomah”, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan:

Jadikanlah lisanmu senantiasa basah karena berdzikir mengingat Allah ta‘ala

Demikian ringkasan khutbah ini kami sampaikan, semoga dapat memberikan manfaat dan barakah bagi yang membacanya.

Print Friendly, PDF & Email

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button
WeCreativez WhatsApp Support
Ahlan wa Sahlan di Website Resmi Pesantren Al Lu'lu' Wal Marjan Magelang
👋 Ada Yang Bisa Kami Bantu?
Close
Close