Artikel IslamArtikel Pilihan

Istiqamah Di Atas Kebenaran

Istiqomah di Atas Kebenaran
Khutbah Jum’at, 10 Juni 2022
Ustadz Ammar

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ،قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :قَارِبُوْا وَسَدِّدُوْا ، وَاعْلَمُوْا أَنَّهُ لَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِنْكُمْ بِعَمَلِهِ. قَالُوْا: وَلَا أَنْتَ يَارَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ : وَلاَ أنَا ، إِلاَّ أنْ يَتَغَمَّدَنِيَ اللهُ بِرَحمَةٍ مِنْهُ وَفَضْلٍ.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasannya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Bersikaplah yang lurus dan tetaplah istiqomah di dalam kebenaran dan ketahuilah bahwa tidak ada seorangpun bisa selamat dari api neraka hanya semata-mata dengan amal perbuatan yang Ia perbuat”,

kemudian para sahabat bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, apakah engkau juga yaa Rasulullah? Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawabnya,

Aku juga, hanya saja Allah ta’ala menutupiku dengan rahmat dan karunianya
HR. Muslim no 2816

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda di dalam hadist ini, قَارِبُوْا yaitu tetaplah bersikap dengan sikap yang lurus tanpa dilebih-lebihkan tanpa dikurang-kurangi, وَسَدِّدُوْا dan berusahalah untuk selalu di dalam kebenaran. Hal ini karena manusia walaupun sudah sampai ke derajat yang tertinggi dalam ketakwaan, tidak pernah lepas dari kesalahan yang diperbuat, baik ketika melakukan perinta-perintah Allah ta’ala. Maka tidak diragukan bahwa di sana ada kekurangan atau bahkan terjerumus ke dalam maksiat.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan:

كُلُّ بَنِى آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ

Setiap dari anak Adam memiliki potensi melakukan kesalahan, maka sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah orang-orang yang kembali kepada Allah ta’ala, mereka bertaubat kepada Allah ta’ala

Terlebih di zaman yang kita hidup di dalamnya, suatu hal yang mustahil seorang mukmin tidak terjerumus ke dalam kesalahan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan:

Seandainya kalian tidak melakukan kesalahan di sisi Allah ta’ala, maka Allah ta’ala akan membinasakan kalian kemudian Allah ta’ala akan mendatangkan umat setelahnya umat-umat yang tidak lepas dari kesalahan kemudian mereka meminta ampun kepada Allah ta’ala dan Allah mengampuni mereka

Oleh karena itu, kaum muslimin diperintahkan untuk selalu bersikap yang lurus, berusaha istiqomah di dalam kebenaran sesuai kemampuan yang dimiliki. Jikalau jatuh ke dalam kesalahan, maka bersegera bertaubat kepada Allah ta’ala. Sesungguhnya di sana ada amalan-amalan yang bisa mendekatkan diri kita kepada Allah ta’ala, yang bisa mendekatkan diri kita agar mendapatkan karunia Allah ta’ala.

Amalan yang pertama adalah amalan yang selalu rutin kita lakukan walaupun sedikit, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

Sebaik-baik amalan yang dapat mendatangkan karunia Allah ta’ala adalah amalan yang dilakukan secara rutin walaupun amalan tersebut adalah amalan yang sedikit

Yang kedua adalah hendaknya seorang muslim berusaha untuk meluruskan amalan-amalan yang dilakukan dengan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, sederhana, mudah dan tidak membebani ketika melakukannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إن الدين يسر، ولن يشاد الدين إلا غلبه، فسددوا وقاربوا وأبشروا

Sesungguhnya agama ini adalah agama yang mudah, dan tidaklah seorang mukmin berlebih-lebihan di atas kemampuannya ketika beribadah kecuali dia akan merasa kesusahan, maka hendaklah seorang mukmin selalu bersikap lurus, selalu istiqomah di dalam kebenaran, maka sungguh kabar gembira akan datang kepada mereka

Yang lebih penting lagi seorang mukmin ketika melakukan suatu amalan hendaklah selalu dilandasi dengan landasan “Ikhlas kepada Allah ta’ala dan selalu meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika beramal”. Oleh karena itu, hendaklah kita selalu bersikap lurus, istiqomah di dalam kebaikan, rutin terhadap setiap amalan yang kita lakukan, termasuk di dalamnya adalah thalibul ilmi. Hendaklah kita bersabar di dalamnya, melakukannya dengan ikhlas karena Allah, maka karunia Allah akan datang kepada kita semua.

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam meneruskan haditsnya:

dan ketahuilah, tidak ada seorangpun bisa selamat dari api neraka hanya semata-mata dengan amal perbuatan yang Ia lakukan, hal itu karena amalan seorang hamba tidak bisa memenuhi apa yang harusnya dihadirkan kepada Allah ta’ala dari rasa syukur, rasa agung atau apa-apa yang wajib dilakukan seorang hamba atas hak-hak Allah ta’ala

Oleh karena itu, sungguh mari kita bersyukur kepada Allah ta’ala yang telah mengkaruniakan kepada seorang mukmin rahmat dan anugerahnya.

Ssetelah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, maka para sahabat bertanya “apakah engkau termasuk yaa Rasulullah? Maka Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berkata “Ya Aku termasuk, hanya saja Allah ta’ala mengkaruniaiku, membentengiku dengan anugerah dan rahmat Allah ta’ala

Hal ini menunjukkan bahwa seorang hamba walaupun sudah sampai ke derajat yang tertinggi, maka hal tersebut belum tentu akan bisa mengantarkan hamba tersebut kepada surga Allah ta’ala, akan tetapi karunia Allah ta’ala lah yang dapat mengantarkan seorang hamba menjauhi api neraka.

Perlu kita garis bawahi bahwa walaupun amal perbuatan bukanlah penentu untuk masuknya seorang hamba di dalam surga Allah ta’ala, akan tetapi Allah ta’ala menjadikan amal shalih sebagai tingkatan derajat kedudukannya di Surga Allah ta’ala, sehingga memberikan pengaruh dalam mendapatkan rahmat Allah ta’ala.

Termasuk yang harus kita imani pula bahwa Allah ta’ala adalah Dzat yang Maha Adil, yang Maha Bijaksana. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Jika Allah ta’ala menghukum penduduk langit dan bumi maka apa yang dilakukan Allah ta’ala bukanlah kedzaliman dari apa-apa yang diperbuat dari para hambanya, sebaliknya, ketika Allah ta’ala memberikan rahmat kepada hamba-Nya, maka rahmat tersebut tidak bisa dibandingkan dengan amal perbuatan yang telah Ia lakukan

Serupa, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tegaskan di hadist yang lain:

Wahai Surga, kamu adalah salah satu dari rahmatku aku akan memasukkan hamba-hambaku ke dalammu bagi siapa yang aku kehendaki, bagi siapa yang aku berikan karunia kepadanya

Oleh karena itu mari kita selalu berusaha bersikap lurus, istiqomah di setiap amal perbuatan, kita landasi dengan ikhlas karena Allah ta’ala dan mengikuti Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dengan hal itu agar kita mendapatkan karunia dan rahmat Allah ta’ala. Semoga Allah ta’ala selalu senantiasa memberikan rahmat dan karunia kepada kita semua. Aamiin.

Demikian ringkasan khutbah ini kami sampaikan, semoga dapat memberikan manfaat dan barakah bagi yang membacanya.

Print Friendly, PDF & Email

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button
WeCreativez WhatsApp Support
Ahlan wa Sahlan di Website Resmi Pesantren Al Lu'lu' Wal Marjan Magelang
👋 Ada Yang Bisa Kami Bantu?
Close
Close